Erasmus Hall, Jakarta (18/10), Sebagai upaya membuka ruang kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk dapat mengekspresikan bakat dan kemampuan mereka di bidang musik, YIPABK bekerja sama dengan sekolah musik Accelerando, mengadakan lomba musik, menyanyi, atau bermain alat musik memperebutkan piala menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan sejumlah tabungan uang bagi 10 finalis terbaik.
Gelar Konser Musik bertajuk, “What Will I Be”, menampilkan 10 anak berkebutuhan khusus dengan bakat dalam bidang olah vokal dan bermain alat musik. Melalui musik 10 anak ini mampu meniadakan perbedaan yang ada, kendati dengan pelbagai keterbatasan, hal itu tidak membuat mereka berhenti berkarya.
Gelar Konser Musik Grand Final ABK 2014 yang menampilkan 10 finalis anak berkebutuhan khusus berhasil mendapatkan 3 finalis terfavorit (Favorit Pertama Michael Anthony, Favorit Kedua Feronica Intan, dan Favorit Tiga Rivan Herditya Pradana). Hasil ini didapat berdasarkan pilihan penonton yang hadir menyaksikan gelar konser final ini. Ketiga favorit tersebut berhak mendapatkan sejumlah uang tabungan dengan total Rp. 32.500.000 yang dibagi masing-masing per kategori, serta 7 finalis lain berhak mendapatkan piagam dan sejumlah uang tabungan dengan total Rp. 14.000.000.
Sepuluh anak berkebutuhan khusus dengan kondisi tuna netra dan autistik ini merupakan hasil seleksi dan audisi langsung dari 70 peserta yang ikut serta dalam kompetisi seni musik bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Selain Michael Anthony, Feronica Intan, dan Rivan Herditya Pradana, tujuh anak berkebutuhan khusus lainnya juga tampil dalam konser bertajuk, “What Will I Be”. Mereka diantaranya adalah Rizky Artonobudi dan Nicolas Benedictus (drum), Gregory Raphael Liadi (piano), Andrew Clementiu (keyboard), Antonio Givano, Muhammad Faizal, dan Eka Fajarini (vokal).
“Sepuluh finalis yang tampil merupakan anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki bakat luar biasa, semuanya peserta terbaik. Mereka menampilkan pelbagai kemampuan baik itu dalam bidang olah vokal dan bermain alat musik. Setiap bidang Masing-masing mempunyai penilaian tersendiri sehingga akan sangat sulit untuk diadu dan mencari pemenangnya, karena itu proses pemilihan dilakukan oleh penonton yang hadir untuk memilih mana 3 peserta favorit yang berkenan di hati mereka”, Jelas Tamam Husein selaku dewan juri.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalaia Sari mengatakan, orang tua dan keluarga berperan penting agar mereka mampu bertumbuh dengan baik. “Berikan perhatian cukup. Ada hal-hal terpendam dari mereka jika dikenali dan diselami dengan penuh cinta. Mereka ini istimewa,” ucapnya.
“Terkait hal itu, pemerintah baru diharapkan memberi perhatian lebih pada penyediaan fasilitas pendidikan dan pengembangan potensi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Sejauh ini, banyak anak berkebutuhan khusus sulit mengakses pendidikan tanpa diskriminasi. Pada kesempatan ini mungkin saya pamit sebagai Menteri, namun saya tetap sebagai aktivis sosial dan akan terus membantu agar anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak,” ucap istri Agum Gumelar dalam kata sambutannya.
Selain dihadiri oleh Ibu Menteri Linda Amalia Sari, konser final lomba musik ABK ini juga dihadiri Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bapak Wahyu Hartomo, beserta Jajaran Kementerian.